Apa itu Transaksi Gadai?
Pengaturan mengenai transaksi gadai terdapat dalam Pasal 1150 sampai Pasal 1160 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Adapun pengertian gadai tercantum dalam Pasal 1150 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, sebagai berikut:
“Gadai adalah suatu hak yang diperoleh kreditur atas suatu barang bergerak, yang diserahkan
kepadanya oleh kreditur, atau oleh kuasanya, sebagai jaminan atas utangnya, dan yang memberi
wewenang kepada kreditur untuk mengambil pelunasan piutangnya dan barang itu dengan
mendahalui kreditur-kreditur lain; dengan pengecualian biaya penjualan sebagai pelaksanaan
putusan atas tuntutan mengenai pemilikan atau penguasaan, dan biaya penyelamatan barang
itu, yang dikeluarkan setelah barang itu sebagai gadai dan yang harus didahulukan.”
Subyek dalam transaksi gadai yang pertama adalah pemberi gadai (pandgever) yaitu seorang debitur atau pihak ketiga yang menyerahkan barang sebagai jaminan kepada kreditur. Kemudian yang kedua adalah penerima gadai (pandnemer) atau kreditur merupakan pihak yang menerima barang dalam bentuk gadai sebagai jaminan pembayaran utang.
Syarat Transaksi Gadai

Setidaknya, terdapat tiga persyaratan umum untuk melakukan transaksi gadai secara resmi. Lebih jelasnya, syarat dilakukannya gadai adalah sebagai berikut:
- Pihak debitur harus menyerahkan jaminan untuk mendapatkan pinjaman dari pemegang gadai atau kreditur dimana mereka harus menjaga barang tersebut dan tidak boleh digunakan hanya untuk keuntungan pribadi.
- Meskipun kreditur punya hak untuk menggunakan, melelang, atau menjual barang jaminan tersebut, namun tetap atas sepengetahuan dan izin dari debitur.
- Barang bergerak yang dijadikan jaminan bukanlah barang terlarang atau haram, dan kedua belah pihak wajib mengetahui besaran nilainya agar tidak saling merugikan.
Adapun masing-masing subyek gadai memiliki hak dan kewajiban yang harus dipenuhi, antara lain:
Hak Pemberi Gadai
- Menerima uang gadai dari penerima gadai
- Berhak atas barang gadai yang dijaminkan apabila telah melunasi utang pokok, bunga dan biaya lainnya
- Menerima sisa hasil pendapatan penjualan benda gadai setelah dikurangi dengan hutang pokok, bunga dan biaya dari pemegang gadai jika pemberi gadai tidak dapat memenuhi kewajibannya
- Menerima penggantian benda gadai apabila benda gadai hilang dari kekuasaan pemegang gadai
- Berhak menuntut pada pengadilan agar barang gadai dijual untuk melunasi utang-utangnya.
Kewajiban Pemberi Gadai
- Melunasi hutangnya
- Menyerahkan barang gadai kepada penerima gadai
- Mengasuransikan benda gadai jika telah diperjanjikan terlebih dahulu
- Selama piutang digadaikan pemberi gadai tidak boleh melakukan penagihan atau penerima pembayaran dari debiturnya.
Hak Penerima Gadai
- Didahulukan pelunasan piutang (Preferen)
- Menahan benda gadai (retensi)
- Mendapatkan ganti rugi atas biaya perawatan barang gadai
- Menjual benda gadai dengan perantaraan hakim melalui eksekusi lelang dengan syarat-syarat yang lazim berlaku bila pemberi gadai tidak menepati kewajiban atau melakukan wanprestasi
- Menerima angsuran pokok dan bunga piutang gadai sesuai waktu yang telah ditentukan.
Kewajiban Penerima Gadai
- Memberitahukan kepada pemberi gadai jika barang gadai dijual.
- Memelihara benda gadai.
- Memberikan perhitungan dari hasil penjualan barang gadai dan besarnya piutang kepada pemberi gadai.
- Mengembalikan barang gadai jika pemegang gadai menyalahgunakan benda gadai atau apabila debitur melunasi hutangnya.
- Memperhitungkan hasil penagihan bunga piutang gadai dengan besarnya bunga piutangnya kepada debitur
- Mengembalikan sisa hasil penagihan piutang gadai kepada pemberi gadai.
Apa Saja yang Perlu Diperhatikan Dalam Melakukan Transaksi Gadai?

Setelah mengetahui apa itu gadai, persyaratan gadai hingga hak dan kewajiban subyek gadai, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan transaksi gadai dengan aman, diantaranya:
- Memahami risiko transaksi gadai
Dalam melakukan transaksi gadai maka perlu dipahami mengenai resiko kehilangan barang berharga yang dijadikan jaminan. Maka dari itu, perlu diperkirakan secara cermat kemampuan apa bisa untuk melunasi pinjaman secara tepat waktu atau tidak. - Memahami syarat gadai
Dalam melakukan transaksi adai, perlu dipersiapkan selain benda jaminan yaitu beberapa dokumen seperti KTP, rekening, dan lain-lain. Namun dalam transaksi gadai yang dilakukan dengan berdasarkan kepercayaan atau kekeluargaan biasanya persyaratan dokumen tersebut tidak diperlukan karena sudah dilandasi dengan asas kepercayaan. - Memahami ketentuan gadai
Perlu dipahami bahwa setiap lembaga atau perusahaan yang melayani transaksi gadai biasanya mempunyai prosedur masing-masing. Misalnya, seperti apa proses pembayarannya apakah secara langsung atau cicilan, adakah tambahan biaya lain yang dibutuhkan, hingga berkas-berkas penunjang lainnya. - Mengetahui nilai barang jaminan
Salah satu hal penting yang sering terlewat yaitu adalah memperhitungkan nilai barang jaminan hal ini penting karena ada kemungkinan nantinya barang jaminan tersebut akan dilelang atau dijual jika debitur tidak mampu melunasi pinjaman. Maka dari itu mengetahui besaran nilai barang jaminan diperlukan untuk menghindari kerugian.